Ciptakan situasi di rumah aja yang ceria untuk pembelajaran yang menyenangkan

Oleh Santi Hartini


Apakah yang menjadi Lockdown Goals kalian selama di rumah aja dalam masa darurat Covid 19?
Banyak yang melontarkan pertanyaan seperti ini dan tidak sedikit yang dapat menjawab dengan baik dan puas, karena kebanyakan hanya rencana yang rapi tanpa realisasi yang sempurna. 

Ada banyak istilah yang bermunculan semenjak terjadi pandemi wabah Covid-19 ini terjadi, setiap istilah yang berkaitan dengan pandemi ini harus kita pahami dan juga setiap himbauan pemerintah pun harus kita jalankan karena itu semua demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia. Termasuk membatasi kegiatan diri di luar rumah sampai dengan terhentinya kegiatan belajar mengajar di sekolah formal dengan sistem tatap muka ini harus dihentikan sementara, yang kemudian digantikan dengan sistem pembelajaran di rumah dengan memanfaatkan pembelajaran online.

Mari kita fokuskan terhadap kegiatan pembelajaran di rumah yang membawa dampak terbesar dalam kegiatan sehari-hari selama #dirumahaja. Awalnya terlihat menyenaagkan karena setiap orang tua dapat mendampingi anak mereka untuk belajar di rumah, akan tetapi ternyata tidak semudah itu untuk menangani anak kita sendiri untuk mengerjakan berbagai tugas dan pelajaran yang diberikan oleh Guru secara daring. Ada banyak kendala dan mulai terdengar banyak keluhan dari para orang tua pendamping belajar di rumah. (Kisaran anak usia TK dan SD)

Hal tersebut sangatlah wajar dan dilatarbelakangi oleh beberapa alasan yang harus kita ketahui sebagai orang tua, yang menyebabkan anak kurang fokus belajar dirumah diantaranya adalah : 

1. Banyaknya pengaruh dari lingkungan sekitar rumah termasuk dari anggota keluarga lain yang berada di dalam rumah, yang dapat mengganggu konsentrasi belajar anak.

2. Pelaku pembelajaran terfokus tunggal pada anak kita, berbeda dengan di sekolah dimana banyak teman sebayanya yang mengerjakan pembelajaran dan tugas yang sama.

3. Pembimbing belajar sangat mempengaruhi perilaku anak dalam belajar. Disaat orang tua yang membimbing anak belajar formal di rumah maka anak akan merasa terlalu terlindungi dan aman karena anak tau bahwa orang tua tersebut akan membantunya dalam mengerjakan tugas dan orang tua tersebut adalah orang yang berperan banyak dalam kesehariannya. Berbeda apabila dibimbing oleh Guru di sekolah maka anak menilai bahwa Guru tersebut berperan tunggal sebagai pendidik.

4. Waktu belajar yang tidak terbatas, dengan belajar di rumah maka tidak ada batasan waktu sehingga tingkat kedisiplinan pun menjadi longgar.

Maka penting diciptakan suasana yang nyaman, ceria dan riang gembira agar anak tidak merasa tertekan dalam belajar dan orang tua pun tidak stress menghadapi anak yang yang sulit belajar. Ada banyak cara menciptakan suasana yang ceria dengan strategi permainan terlebih dahulu, bernyanyi-nyanyi hingga menjelaskan perlahan terhadap anak mengenai pandemi yang terjadi dan kaitannya dengan belajar di rumah, kemudian membuat aturan-aturan selama belajar dirumah, dan jangan lupa mengkondisikan penghuni rumah untuk menjaga konsentrasi belajar anak.

Karena dengan pembelajaran yang menyenangkan maka penyerapan materi pada anak akan lebih optimal ditambah dengan psikologi anak yang tenang dan mudah diarahkan. Mungkin tidak akan semudah itu menerapkannya, tapi tidak ada salahnya mari kita coba, selama hal tersebut berbuah positif maka mari kita dukung.

Salam sehat buat semua pembaca, stay safe dan semoga pandemi ini cepat berlalu dan bumi kita tercinta cepat pulih kembali. 





@bloggerperempuan
#bpnramadan2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi