PERSIMPANGAN RINDU

 

Di saat semua orang memilih untuk asik menunjukan pemikirannya dengan polemik yang sedang beredar, saat itu juga aku menjadi seorang yang pemilih untuk berbincang, dan lebih memilih seorang yang memang layak untuk menjadi kawan berdiskusi tanpa ada ego untuk benar dan dibenarkan. 


 Dan saat pengingat memory otak ini berdering tanpa ada settingan terlebih dahulu, dia seolah mendampingi saat aku merebahkan sekujur tubuh ini untuk menghela sedikit rasa rindu. Saat itu juga aku memilih untuk membiarkan rindu itu memenuhi seluruh pojok ruang yang ada dan aku memandanginya dan menikmatinya tanpa perdebatan. 


 Ada banyak ruas dan cabang yang bisa dipilih untuk beraktivitas sehari-harinya, tapi aku memilih untuk berhenti sesaat di setiap persimpangan hanya untuk menunggu berpapasan dengan setiap aku di masa lalu, untuk melihat betapa berharga masa hidupmu di setiap siklus yang telah dilalui dan setiap rasa yang pernah digenggam. Dan saat bertemu di persimpangan rindu maka lepaskan hatimu dengan semua rasa yang mengelilinginya agar tidak ada penyesalan. 


 Karena semakin lama terlihat semakin ramai orang yang sengaja berhenti di persimpangan rindu itu, semoga setiap dari mereka bisa belajar dan memulai perbincangan ringan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi