IBU BEKERJA ATAU IBU RUMAH TANGGA BIASA? KENAPA TIDAK KEDUANYA?

 



Oleh Santi Hartini

Menjadi seorang wanita nyatanya tidak semudah membalikan badan kita sesuka hati, menerima kodrat kita sebagai wanita pun tidaklah mudah dengan segala hak dan kewajiban yang banyak terkungkung adat istiadat dan tata krama yang meliputinya. Tapi tidak usah terlalu dibawa beban wahai para wanita diluar sana se-Indonesia dan seluruh dunia ini.

Ada banyak pilihan ingin menjadi wanita seperti apa kita ini, yang menentukan tentunya ya diri kita sendiri. Di usia matang dimana kita sudah punya prinsip tersendiri untuk menghadapi dan menjalani hidup biasanya disitulah kehidupan dimulai, dan itu biasanya terjadi sekitar usia kita menginjak 18 tahunan, ini angka usia kisaran ya karena setiap individu memiliki tingkat kematangan berfikir yang berbeda-beda. Di usia itu rata-rata tuntas program wajib belajar pemerintah yaitu sampai jenjang SMA, diluar dari pola asuh keluarga masing-masing biasanya diusia tersebut mulai ingin memilih suatu jenjang atau penjurusan. Contohnya adalah mengambil keputusan untuk melanjutkan sekolah lagi yaitu kuliah atau bekerja atau bahkan langsung menikah, semua pilihan memiliki resiko tersendiri.

Singkat cerita bagi wanita yang sudah memasuki dunia pernikahan pasti dibebani dengan berbagai tugas dipundaknya, seperti mengurus rumah, mengurus anggota keluarganya seperti suami dan anak, semua keperluan, belanja, memasak, mencuci dan masih banyak lagi. Belum lagi bagi seorang ibu yang memilih untuk berkarir di dunia kerja, maka ada waktu yang dia korbankan untuk keluarganya yang dia habiskan untuk melaksanakan tanggung jawabnya di tempatnya bekerja, dengan berbagai alasan dia memilih untuk menjadi seorang ibu yang berkarir di dunia kerja, yang selanjutnya kita sebut sebagai ibu bekerja. Untuk ibu bekerja ini resikonya adalah ada waktu dimana dia tidak bisa menemani anak-anaknya dan mengurus rumah di saat jam kerjanya berlangsung, tidak sedikit masyarakat mencibir akan hal ini contohnya dengan menyebutnya tidak dapat mengurus anak, tidak mengurus rumah dan banyak lagi anggapan negatif lainnya. Akan tetapi ada baiknya kita lihat dari sudut pandang lain bahwa apabila dia seorang ibu yang baik maka dia akan menyiapkan alternative lain untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap rumah tangga nya termasuk mengurus anak contohnya dengan menyediakan ART (asisten rumah tangga) atau siapapun yang dia percaya untuk mengisi waktu dan membantunya selagi dia tidak berada di rumah. Lalu kelebihan yang didapatkan ibu bekerja tentunya adalah penghasilan berupa upah bekerja atau gaji yang dapat digunakan untuk membantu perekonomian keluarganya. Jangan salah banyak ibu bekerja yang sukses membagi waktunya untuk keluarga dan anak-anaknya, hal itu dikembalikan ke pribadi masing-masingnya jangan menyamaratakan hanya dengan mendengar atau melihat satu kasus saja.

Kemudian pilihan yang kedua adalah menjadi wanita yang setelah menikah memilih menjadi ibu rumah tangga penuh yaitu tidak bekerja dibawah suatu instansi tertentu. Maka ia habiskan waktunya untuk mengurus rumah tangga, yang sebetulnya tingkat stressnya lebih tinggi dibandingkan ibu bekerja. Dan dari segi tanggapan negatifnya banyak yang berfikir kalau ibu RT penuh ini memiliki pemahaman rendah di dunia pendidikan, padahal tidak selalu seperti itu, ibu yang baik dan cerdas dia akan selalu melakukan upgrade dirinya untuk menghadapi era teknologi, sekarang ini banyak ibu RT penuh ini yang memiliki disiplin ilmu yang tinggi , jangan remehkan seorang ibu RT penuh.

Dengan sedikit ulasan untuk ibu RT penuh kenapa tidak kita lakukan ke duanya? Apakah bisa ? Tentu saja  sekarang ini banyak platform pekerjaan online yang dapat dilakukan di rumah, seperti bisnis online, menjadi infuencer lewat video ataupun blog, atau membangun usaha real lainnya asalkan mau belajar hal itu akan mudah dilakukan bisa disambil mengurus rumah dan anak. Bingung cara memulainya tinggal googling saja banyak artikel yang membahasnya kok hanya saja kita harus smart untuk memilah dan memilih. Selain membunuh rasa jenuh juga dapat menambah penghasilan, ayo semangat para ibu RT penuh untuk berkreasi.

Hal ini juga bisa dilakukan loh oleh ibu bekerja, jadi intinya mau itu ibu bekerja ataupun ibu RT penuh keduanya punya kekurangan dan kelebihannya sendiri, dan semua dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Jadilah seorang wanita dewasa yang tahu menempatkan diri dengan baik dan selalu berfikiran positif untuk semua hal, selalu mengambil hikmah dari segala kejadian dan dapat menyikapi dan mengambil solusi yang baik dari segala permasalahan. Selalu semangat semua wanita Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi