JADI ORANG TUA CERDAS ITU PILIHAN

Oleh:
Santi Hartini, S.T.
Guru SMPN 5 MAJALENGKA



Dari tahun ke tahun perkembangan dan kemajuan dalam segala bidang semakin cepat, bidang teknologi, ekonomi, transportasi, politik dan juga yang terpenting di bidang pendidikan. Dimana pendidikan adalah yang memegang peranan penting dan utama dalam pembentukan manusia dari sejak dini, mulai dari perilakunya, kebiasaan baiknya, pengetahuannya, kemampuan sosialisasi dan juga kemampuam mengendalikan emosinya serta bidang lainnya yang layaknya diterapkan kepada anak didik sedari dini sehingga pada saat beranjak dewasa dan berbaur pada kehidupan bermasyarakat dapat menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggungjawab.
Untuk mewujudkannya diperlukan pembimbing yang sekaligus dapat berperan sebagai sahabat baik yang menyertai perkembangan anak pada setiap masanya. Pembimbing dan teman yang paling dekat seharusnya adalah orang tua. Terlepas dari peran guru sebagai pendidik di sekolah formal, tetap dominasi orang tua lah yang memiliki peranan paling penting.
Pendidikan paling pertama dan paling baik adalah didalam keluarga. Oleh  karena itu pentingnya para orangtua mempelajari psikologi anak ditiap tingkatan usiannya, agar tau cara menghadapi dan menangani perilaku anak tersebut. Ini adalah bagian yang utama orangtua harus terus belajar dan pandai mencari informasi untuk mengimbangi perkembangan teknokogi dan perubahan lingkungan. Pendidikan agama adalah yang utama agar anak memiliki batasan (rem), sehingga akan berpikir berulang-ulang kali untuk berkata dan bertindak.
Beberapa contoh hal-hal yang sekarang ini sangat mempengaruhi perilaku anak yang banyak terjadi sekarang ini  adalah :
1. Penggunaan gadget dan alat elektronik
Setiap tahun bahkan setiap bulan selalu release versi baru dengan variasi merk dan harga mulai dari yang paling murah sampai yang harga nya selangit. Membuat anak-anak dan remaja menjadi konsumtif dan ketergantungan, bahkan rela melakukan apapun agar dapat menikmati fasilitas tersebut. Entah itu rasa penasaran, gaya hidup atau hanya sebatas gengsi untuk menunjukan eksistensi diri dilingkungannya.
Saran untuk orang tua adalah orang tua harus mengikuti perkembangan gadget tersebut sehingga bisa berdiskusi bersama anak tentang pentingnya penggunaan gadget dan pemilihan gadget sesuai kebutuhan, tanamkan juga bahwa memiliki gadget/alat elektronik canggih bukanlah yang utama karena mengejar gengsi tidak akan menghasilkan apapun secara real. Update berita terbaru mengenai perkembangan teknologi itu harus tetapi tidak untuk memilikinya secara terus menerus.
2. Penggunaan kendaraan
Pemakaian kendaraan dikalangan anak -anak dan remaja semakin menjamur, terutama kendaraan roda 2 (motor). Tanpa memperhatikan keselamatan diri mereka dengan seenaknya menggunakan kendaraan tersebut untuk berbagai aksi seperti kebut-kebutan, balapan liar, aksi-aksi (akrobat) bahkan sampai geng motor brutal yang meresahkan.  Entah kenapa aksi tersebut menjadi trend dan banyak diminati para remaja, sehingga ada anggapan apabila mereka mengikuti klub atau kelompok tertentu maka terlihat hebat dan diakui oleh teman-teman nya.
Ada baiknya kita sebagai orang tua agar menanamkan rasa cinta kepada keluarga, dan juga kepada dirinya sendiri, sehingga diharapkan sang anak memiliki pola pikir cerdas yang tidak membahyakan dirinya sendiri Karena akan merugikan masa depannya dan keluarganya. Agar dapat menggunakan kendaraan sebaik mungkin dan seaman mungkin. Dengan memiliki rasa cinta terhadap keluarga maka dia akan segan atau bahkan tidak akan tega menuakiti orang lain bagi yang terlibat geng motor yang suka melakukan kriminalitas.
3. Pergaulan bebas (Sex bebas di usia dini)
Pergaulan bebas disini adalah pergaulan yang sudah kelewat batas norma -norma agama, sosial dan masyarakat yaitu perilaku sex bebas dikalangan anak-anak dan remaja, apakah pemicunya yang menjadikan anak remaja sekarang lebih cepat mengalami pubersitas? Jawab nya adalah banyak pemicu nya, contohnya adalah tontonan sinetron di televisi yang mengumbar aurat dengan berpakaian minim kemudian tayang diwaktu-waktu aktif anak, kemudian rasa penasaran anak difasilitasi oleh akses internet yang bebas Dan mudah, film-film porno yang mudah didapatkan, dan Juga lingkungan sekitar yang mempengaruhi pola pikir anak menjadi negatif dan selalu menjurus kepada pornografi. Dengan banyaknya terjadi Hamil di luar nikah dan di usia dini, berpacaran diusia anak-anak. Bahaya ketergantungan sex akan berpengaruh terhadap emosi dan intelegensia anak.
Pilihlah tontonan yang mendidik setidaknya di waktu aktif anak, terkadang anak ikut menonton tontonan dewasa dikarenakan orang tua atau orang serumah nya yang kecanduan menonton sinetron sehingga anak memoliki ketertarikan terhadap tayangan tersebut. Berikan anak pendidikan sex sejak dini,

4. Perilaku sosial menyimpang
Perilaku sosial yang menyimpang adalah perilaku dimana terdapat ketertarikan secara pribadi terhadap sesuatu yang tidak seharusnya ada pada dirinya selaku kodratnya. Atau yang lebih sering dikenal dengan LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender). Yang menjadi sorotan Sekarang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan jenis kelamin nya dan memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. Hal tersebut dapat dipengaruhi dari pergaulan yang melibatkan nya kedalam kelompok atau komunitas yang berisikan pribadi-pribadi yang sudah menyimpang sehingga ditularkan, kemudian kurangnya pengarahan dari orang tua atau keluarga terdekat mengenai kebiasaan dan perilaku yang positif yang seharusnya dilakukan sesuai dengan jenis kelamin. Sehingga sangat penting agar selalu memantau pergaulan anak diluar rumah.
5. Perilaku kasar dan bullying
Perilaku ini sering ditemukan pada anak-anak yang menjelang remaja, dampak paling besar adalah perilaku kasar terhadap orang tua, guru, masyarakat sekitar dan teman sebaya, adik atau kakak kelas  yang sering disertai bullying yang berlebihan, dan parahnya lagi bullying tersebut cepat di ikuti oleh yang lainnya bahkan menjadi trend. Dan perlu diperhatikan dampak bullying terutama terhadap anak yang menjadi objek bully karena bisa terjadi trauma atau kehilangan kepercayaan diri sehingga anak yang menjadi korban bully tidak dapat berkarya secara maksimal. Tapi tidak sedikit pula justru pribadi yang serin menjadi objek bully tersebut akan menjadi pribadi yang tangguh dimasa depannya bahkan menjadi lebih sukses dan mandiri apabila mendapat arahan dari orang tua atau orang terdekatnya. Berikan pengertian terhadap anak bahwa bullying itu adalah perilaku yang negatif dan lebih baik untuk dihindari, hargai sesama teman, orang yang lebih tua dan Juga lingkungan sekitar.
6. Kurang perduli lingkungan (anti sosial)
Anti social adalah perilaku anak yang acuh tak acuh atau kurang perduli bahkan ditingkat yang tinggi akan menjadi tidak perduli terhadap lingkungan sekitar. Tidak ada rasa simpati ataupun empati, hal tersebut disebabkan oleh sifat egois yang tinggi. Mulai dari penggunaan gadget yang berlebih sehingga menyebabkan addicted atau kecanduan yang parah, kontrol dan batasi penggunaan nya lalu sosialisasikan anak dengan dunia nyata, selalu libatkan anak dalam setiap kegiatan keluarga, dan berikan anak tersebut tugas tertentu agar memiliki tanggung jawab.
Saya juga adalah orang tua sehingga sedang dan akan terus belajar untuk memahami anak-anak saya dan perkembangan teknologi dan jaman yang menyertainya, agar saya dapat menyesuaikan diri dalam mendidik anak saya kelak. Saya juga bukan penulis yang baik yang menguasai tata cara dan struktur penulisan Karya tulis yang sempurna, tapi dengan seringnya saya menuangkan opini saya dalam tulisan semoga saya dapat terus belajar menjadi penulis yang baik.


http://m.kompasiana.com/santihartini/jadi-orang-tua-cerdas-itu-pilihan_587e1b9d337a61c413403683

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi