BATASI PRIVASI, SELEKSI PUBLIKASI

Oleh.
Santi Hartini, S.T.
Guru SMPN 5 Majalengka



Hal yang menjadi sorotan sekarang ini lagi dan lagi adalah mengenai penggunaan media sosial dan kaitannya dengan pemberitaan yang banyak mengandung provokasi dan berita palsu (hoax). Maka kita harus menjadi pengguna media sosial atau media online lainya dengan cerdas jangan mudah terpengaruh, mudah terhasut apalagi latah ikut-ikutan tanpa dipikirkan kembali secara logika asal mulanya, sebab akibatnya dan masuk akal atau tidak nya Dari segala sisi pandangan.
Banyak media sosial dan situs-situs jadi-jadian yang menjamur dengan berisikan pesan komunitas atau golongan tertentu bahkan akun palsu yang menggiring pemahaman masyarakat ke suatu hal yang belum dapat di uji kebenarannya. Mulai dari menebar kebencian terhadap pemerintah, kelompok atau perorangan, bahkan sampai dengan fitnah-fitnah terhadap suatu produk dengan merk tertentu, dengan mudah membagikan (share) hal hal tersebut melalui berbagai aplikasi yang terpasang pada smartphone sehingga dalam waktu sekejap saja beribu-ribu sharing dan viewer pun terjadi, pendapat dan komentar pun beragam, disitu kebijaksanaan dalam berfikir kita diuji apakah kita termasuk orang yang latah ikut-ikutan menshare berita tersebut bahkan tanpa membaca nya terlebih dahulu hanya Karena ingin disebut update.

Apakah latarbelakangnya sehingga dapat terjadi berita-berita hoax tersebut ? Mari pikirkan bersama-sama secara logis, latarbelakang yang mendasar salah satu nya adalah persaingan, disegala bidang pasti ada persaingan mau itu segi politik dengan menebar berita hoax untuk tokoh tertentu agar terbentuk opini yang negatif terhadap tokoh yang bersangkutan sehingga menjegal langkah nya untuk berkiprah didunia politik dan alasan lainnya lagi karena dunia politik begitu rumit sehingga banyak alasan yang dapat dijadikan permasalahan dan diperdebatkan, kemudian dibidang ekonomi yaitu persaingan dagang untuk produk dengan merk tertentu dijatuhkan dengan berbagai Cara agar pangsa pasarnya menurun contohnya dengan menebarkan berita ketidaksesuaian komposisi kandungan pada produk (makanan), Cara pengolahan , sampai cara pendistribusiannya, contoh lain dibidang sosial yaitu seperti program penggalangan dana dengan membagikan berita dan poto tentang salah seorang warga yang kesulitan sementara dibalik itu malah digunakan sebagai ajang meraup keuntungan, kemudian dari bidang iptek seperti dengan canggih nya perangkat dan software yang ada sehingga memudahkan untuk memanipulasi atau mengedit maupun itu Poto atau video dan lainya. Dan banyak bidang-bidang lainnya selain yang saya sebutkan diatas.

Resiko apa yang dapat ditimbulkan dengan kita menebarkan berita hoax ? Selain akan menularkan pemahaman yang salah dan juga mungkin berakibat fatal bagi gennerasi penerus juga kita sendiri lah yang akan menyesali begitu tau bahwa berita yang kita bagikan itu adalah berita yang tidak benar, juga membuat kecemasan terhadap masyarakat sebagai contoh adalah mengenai penculikan anak yang sempat marak diberitakan sehingga banyak yang menjadi korban pemberitaan tersebut.

Lalu bagaimana caranya agar tidak terjebak berita hoax dan penyebarannya? Pertama begitu kita mendapatkan suatu berita melalui media apapun terutama media sosial yang akurasi nya belum dapat dijamin tidak seperti media televisi yang dapat diusut dengan cepat pemberitaannya, selain dibaca terlebih dahulu Dan dipikirkan secata logis adalah dengan Cara mencari tahu tentang berita tersebut melalui Google contohnya atau search engine lainya dengan mengetikan keyword sesuai berita, kemudian cek melalui media televisi tentang berita yang sedang hangat dibicarakan, atau dengan berkomumikasi dengan teman atau kerabat untuk menannyakan hal hal tersebut sebelum kita meempublikasikannua. Intinya adalah SELEKSI PUBLIKASI agar apa yang kita bagikan adalah sesuatu yang bermanfaat dan teruji kebenarannya.

Kemudian satu hal lagi adalah mengenai konsumsi publik akan segala sesuatu mengenai kehidupan pribadi kita masiing-masing atau privasi agar lebih dijaga dan dibatasi lagi, kenapa ? Karena akan memancing hal-hal negatif dan berbahaya bagi diri sendiri dan memancing kriminalitas bagi orang-orang yang ingin memanfaatkan kesempatan untuk sesuatu hal yang buruk. Sehingga inti nya adalah agar kita BATASI PRIVASI agar lebih tenang Dan tidak merugikan.

Semoga dengan kita membatasi privasi dan menseleksi publikasi kita menjadi pengguna teknologi yang baik, bijak dan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan bagi pengguna lainnya.



http://www.kompasiana.com/santihartini/batasi-privasi-seleksi-publikasi_596e3c62da1e4a174735dc62

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi