Kembali Alami Dengan Makanan Dari Hutan 

Kembali Alami Dengan Makanan Dari Hutan


Berbincang tentang rimbunnya hutan adalah topik yang paling essential dari keberlangsungan makhluk bumi. Tidak akan banyak hutan baik yang ditemukan di setiap daerah apalagi perkotaan, akan tetapi tidak sedikit pula hutan yang tertata rapi ditemukan di sudut-sudut pedesaan atau daerah pedalaman. Karena untuk hutan sendiri banyak klasifikasi yang disesuaikan dengan iklim, kondisi dataran ataupun latar belakang masyarakat sekitarnya dan seluruhnya itu berpengaruh terhadap kelestarian hutannya.

 Kondisi hutan yang rusak kebanyakan mendapatkan campur tangan dari makhluk hidup lainnya yang memiliki kepentingan tertentu, selain itu juga dapat dikarenakan bencana alam yang melanda, sementara untuk pemulihan kelestarian hutan sendiri tidak dapat dikembalikan dalam waktu yang singkat. Kemudian untuk hutan yang tertata rapi pun belum tentu baik untuk hutan itu sendiri karena apa yang baik terlihat secara manusiawi mungkin berdampak negatif. Fungsi hutan sendiri terkonsentrasi sebagai paru-paru kota dan penyerapan air, yang biasanya akan berbanding lurus dengan tingkat pelestarian tumbuhan yang ada dalam hutan tersebut. Sehingga mari maksimalkan dengan pemanfaatan tumbuhan dan pepohonan tersebut untuk mendukung peningkatan penggunaan pangan oleh manusia.

Terdapat banyak hasil pangan yang berasal dari hutan yang dapat dikonsumsi dengan aman oleh manusia, yang dapat kita searching di Google untuk jenis-jenis pangan yang ada.

 Ada banyak hutan sekitar daerah saya yaitu Kabupaten Majalengka yang sudah banyak dijadikan tempat wisata alam ataupun tempat perkemahan, contoh yang sering saya kunjungi adalah hutan pinus di daerah Argalingga, yang cukup bagus dan terawat, dengan pepohonan pinus yang asri dan membuat udara sekitarnya sejuk dan segar.




       Hutan pinus Argalingga Kabupaten Majalengka
   

Salah satu contoh yang biasa dikonsumsi adalah kecombrang atau di daerah saya lebih dikenal dengan nama honje, seperti gambar dibawah ini :



                            Courtesy Google


 Honje atau kecombrang adalah salah satu tumbuhan hutan yang aman dikonsumsi dan biasanya dijadikan bumbu atau campuran untuk masakan atau sambal yang memiliki aroma yang khas dan menjadikan masakan lebih nikmat saat dikonsumsi. Selain itu juga honje ini memiliki manfaat bagi tubuh manusia diantaranya adalah sebagai anti oksidan yang dapat menangkal kerusakan sel dalam tubuh serta memperlambat pertumbuhan sel kanker. Akan tetapi harus diperhatikan cara pengolahannya dengan benar agar cita rasa masakan yang dihasilkan pun maksimal. Aroma rempah yang dihasilkan dari masakan pengolahan honje ini tidak semua menyukainya karena aromanya yang khas dan menyengat.

Tanaman honje ini tumbuh liar di dalam hutan seperti contohnya dapat tumbuh pula di hutan pinus yang ada di sekitar, selain itu juga dapat dilestarikan secara mandiri pada tempat sendiri seperti pot bunga rumahan. Akan tetapi sangat penting diketahui akan salah satu bahan makanan ini karena selain dapat menambah cita rasa masakan juga memiliki manfaat yang baik bagi tubuh manusia, jadi patut dicoba untuk mengkonsumsi honje tersebut. Tetapi selalu diingat juga dalam pemanfaatannya jangan sampai merusak hutan dan tetap memperhatikan pelestarian tumbuhan tersebut.

Selalu update informasi terbaru mengenai hutan dan pelestariannya di website resmi WALHI yaitu di https://www.walhi.or.id/search/Hutan, agar selalu mencintai alam dan dengan kembali ke alam semoga siklus seluruh makhkuk hidup dapat berjalan dengan baik dan berdampak positif bagi seluruh ekosistem.

Komentar

  1. Do this hack to drop 2lb of fat in 8 hours

    More than 160k women and men are hacking their diet with a easy and secret "liquid hack" to drop 1-2 lbs each and every night while they sleep.

    It is simple and it works with everybody.

    This is how to do it yourself:

    1) Grab a glass and fill it up half glass

    2) And now use this awesome hack

    you'll be 1-2 lbs thinner as soon as tomorrow!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi