CLOUD STORAGE ATAU TRADITIONAL PHYSICAL STORAGE







Data-data anda mulai meledak? dipenuhi foto-foto, video dan file-file lainnya untuk mengabadikan momen-momen spesial baik itu secara pribadi, keluarga, institusi ataupun komunitas tertentu. Semua problem ini dirasakan oleh setiap orang pada saat ini karena seiring dengan kemajuan teknologi yang menyertainya, sebagai contoh untuk handphone atau sekarang labih dikenal dengan istilah ponsel pintar (smartphone) dengan semakin canggihnya fasilitas kamera yang mencapai kualitas 25 MP bahkan lebih yang memungkinkan menangkap gambar dengan resolusi tinggi untuk sebuah smartphone.
Selain fasilitas smartphone yang sudah memiliki penyimpanan internal besar, juga menyediakan slot penyimpanan external yang cukup besar juga, hal tersebut untuk menanggulangi masalah tersebut. Tapi terkadang penyimpanan internal dan external yang sudah tersedia tersebut masih belum mencukupi, sehingga dilakukan perpindahan data secara manual antar perangkat, contohnya adalah dilakukan perpindahan data melalui penyimpanan external yang dinamakan flashdisk atau harddisk pada Personal Computer (PC), laptop ataupun perangkat lain yang dapat menampung data dengan lebih besar.
 Penyimpanan secara digital tersebut masih banyak dilakukan oleh para pengguna teknologi saat ini, terkadang tanpa memikirkan resiko yang mungkin terjadi apabila mereka melakukan penyimpanan digital yang masih melibatkan perangkat keras seperti yang disebutkan diatas tadi. Resiko seperti apakah yang dimaksud ? resiko yang dimaksud disini adalah meliputi resiko kehilangan data dan kerusakan data secara digital, dan atau resiko kehilangan data dan kerusakan data secara fisik yang mungkin terjadi pada perangkat keras yang digunakan sebagai sarana penyimpanan data.
Yang pertama adalah resiko kehilangan data-data secara digital adalah hilangnya data-data yang telah kita transfer atau pindahkan ke suatu perangkat penampungan data tadi dikarenakan perangkat yang dituju pengalami error system sehingga harus dilakukan format atau reset perangkat yang mengakibatkan hilangnya seluruh data yang ada pada perangkat tersebut, terkadang terjadi error ini tanpa sepengetahuan user terlebih dahulu sehingga tanpa konfirmasi, dan user pun tidak sempat melakukan Back up data terhadap data-data yang mereka miliki, terkecuali user memiliki kemampuan managemen data yang baik  dengan memilah-milah drive dan folder penyimpanan dengan rapi.
Kemudian resiko kerusakan data secara digital adalah rusaknya suatu data sehingga tidak dapat kita akses atau tidak dapat kita buka walaupun data tersebut masih ada pada perangkat penyimpanan tersebut, hal ini dapat terjadi dikarenakan oleh beberapa hal seperti dengan masuknya virus-virus yang terdapat pada perangkat penyimpanan tersebut sehingga menggaggu file yang tersimpan pada perangkat, kemudian dengan adanya program atau aplikasi lain yang terpasang pada perangkat sehingga ada beberapa extention file aplikasi tersebut menggaggu data-data yang kita miliki dengan berbagai kejadian seperti beberapa data terhapus dengan tidak sengaja atau ada beberapa bawaan file yang tidak sinkron. Dan sangat mungkin terjadi apabila perangkat penyimpanan tersebut banyak dipakai secara oprasional sehingga data-data yang tersimpan ikut terganggu dengan tidak sengaja. Solusi sederhananya adalah dilakukan Back Up data sesering mungkin dan sebanyak mungkin.
Selanjutnya adalah resiko kehilangan data secara fisik adalah kehilangan data yang terjadi apabila perangkat penyimpanan yang kita miliki hilang secara fisik tidak dapat kita temukan, maupun itu karena lupa akibat tidak tertib dalam penyimpan ataupun mengalami pencurian barang-barang termasuk perangkat yang kita gunakan sebagai perangkat penyimpanan yang kita miliki. Dengan begitu raib sudah lengkap semuanya data-data dan perangkat kerasnya. Resiko yang terakhir adalah resiko kerusakan perangkat penyimpanan data yang kita miliki yaitu dapat terjadi dikarenakan oleh rusaknya perangkat keras secara fisik contohnya adalah terjatuh sehingga perangkat tersebut pecah atau terbelah, atau terjadi konslet dikarenakan terkena cairan, terbakar dan kerusakan –kerusakan fisik lainnya yang mungkin terjadi  sehingga mengakibatkan data-data yang ada didalam nya mengalami kerusakan secara digital. Memang belum tentu perangkat fisik yang kita miliki tersebut pecah atau terbelah kemudian serta merta data-data yang ada tersebut juga mengalami kerusakan, karena tergantung dari tingkat keruskan yang terjadi tersebut parah atau tidaknya.
Penyimpanan secara digital yang masih melibatkan perangkat fisik yang telah dibahas diatas dapat disebut dengan type penyimpanan data-data secara Softcopy, selain itu ada pula penyimpanan fisik yang masih dilakukan beberapa orang yaitu dengan type penyimpanan data fisik berbentuk hardcopy dengan media kertas mulai dari kertas HVS, Karton dan lain-lain yang biasanya disimpan dalam filling cabinet ataupun lemari penyimpanan dan tempat-tempat khusus berkas. Bentuk penyimpanan secara hardcopy ini memiliki tingkat kerusakan data yang lebih tinggi dibandingkan dengan resiko penyimpanan data softcopy, selain mudah terbakar, rusak terkena cairan, mudah robek atau terlipat juga akan lapuk dimakan waktu. Solusi sederhananya adalah dilakukan back up penyimpanan secara softcopy yaitu dengan melakukan scan data tersebut kemudian disimpan ke perangkat penyimpanan digital.
Dari sedikit bahasan diatas maka dapat kita sebut dengan istilah penyimpanan data digital dengan melibatkan perangkat fisik atau lebih dikenal dengan istilah traditional physical storage.
.
Untuk semua resiko-resiko yang mungkin terjadi pada setiap penyimpanan data tersebut maka terdapat sebuah alternative solusi lain yang disebut sebagai Cloud Storage. Pengertian Cloud storage adalah metode penyimpanan data di sejumlah server yang dikelola pihak penyedia layanan. Koneksi internet dibutuhkan untuk mengakses data yang kamu simpan di server. Data dapat diakses menggunakan perangkat apa pun dan di mana pun, asal terkoneksi dengan internet (techinasia.com).
Mungkin masih terdengar asing bagi pengguna awam yang menggunakan internet dalam kesehariannya, padahal mereka sudah sangat sering menggunakan internet tapi masih asing dengan beberapa istilah yang sesungguhnya sudah sering beredar di kalangan masyarakat itu sendiri, kendalanya adalah entah memang tidak mengerti tentang sistem kerja dari cloud storage ini sendiri ataupun mereka tidak mau mengerti dan tidak mau tahu akan perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembang di setiap waktunya, sebagian dari mereka pun malas untuk meng-upgrade pemahamannya di dunia teknologi sehingga dalam penggunaannya pun menjadi kurang maksimal dan tidak tepat guna.
Apabila kita baca dan pahami dari definisi cloud storage diatas sangatlah membantu dalam permasalahan penyimpanan data –data yang meledak tadi, merupakan alternative penyimpanan yang tergolong aman dan tidak membutuhkan space penyimpanan user, karena kita menggunakan pihak lain yaitu penyedia layanan server  yang memberikan kita space penyimpanan dengan batas tertentu. Contoh perusahaan penyedia layanan jasa server untuk cloud storage yang paling popular saat ini adalah Google dengan nama Google Drive. Sebagai alternative utnuk penyimpanan data apabila storage yang kita miliki sudah penuh maka dapat dialihkan ke cloud storage yang kita pilih dengan cara share ke drive di cloud storage mirip dengan sistem upload data yang sering kita lakukan pada aplikasi jejaring social. Data yang dapat kita upload adalah seluruh file mencakup image, video dan dokumen-dokumen lain. Pengaturan pada drive di cloud storage pun dapat kita atur sesuai yang kita butuhkan sama saja seperti manajemen file yang sering dilakukan pada Windows Explorer bagi pengguna Sistem Operasi Microsoft Windows, dapat di create folder dan sub folder sesuai kebutuhan pengguna.
Data yang kita simpan pada cloud storage sewaktu-waktu dapat kita buka kembali, dapat kita hapus dan dilakukan pengaturan kembali sesuai kebutuhan, hanya saja syaratnya adalah harus terhubung ke jaringan internet, dan jaringan internet yang digunakan pun haruslah stabil. Kemudian apakah cloud storage pun memiliki resiko tersendiri? Jawabannya adalah ya. Resiko yang mungkin terjadi adalah ketika jaringan internet mengalami gangguan atau tidak stabil sehingga kita tidak dapat mengakses data kita, atau dapat terjadi apabila server penuh pengguna sehingga akses data mengalami sedikit gangguan atau loading, kemudian apabila server yang kita pakai sebagai layanan jasa penyedia server tersebut mengalami kerusakan yang terpusat sehingga data yang kita upload pun ikut hilang akan tetapi kerusakan pada server tersebut sangat jarang sekali terjadi karena dari pihak perusahaan penyedia tersebut biasanya akan melakukan maintenance sistem yang sangat baik untuk mengatur dan memelihara penyimpanan yang dipakai oleh sangat banyak user yang mencakup seluruh dunia.
Jadi tidak ada salahnya mari kita coba beralih dan menggunakan penyimpanan awan atau cloud storage sebagai salah satu alternative penyimpanan data-data yang kita miliki. Akan tertapi tetap waspada dan lakukan pemeliharaan dan pengaturan data dengan baik dan berkala sehingga meminimalisir kehilangan ataupun kerusakan data.

https://www.kompasiana.com/santihartini/5c64ef4e12ae940390507ea2/cloud-storage-atau-traditional-physical-storage

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi