Modul 1.4.a.9 Koneksi antar materi -Budaya Positif


 

  • Apakah budaya positif di sekolah berdiri sendiri dalam menciptakan budaya ajar yang baik?
  • Bagaimana penerapan budaya positif jika dikaitkan dengan nilai lain dalam aktivitas belajar mengajar sehari-hari?
  • Bagian mana dari modul sebelumnya yang berkaitan dan mendukung budaya positif?
  • Bagaimana peran guru penggerak dalam menularkan kebiasaan baik kepada guru lain dalam membangun budaya positif di sekolah? 
  • Bagaimana guru penggerak bisa menumbuhkan budaya positif di kelas menjadi budaya positif sekolah dan menjadi visi sekolah? 
Setelah mempelajari budaya positif disekolah untuk menumbuhkan disiplin yang positif juga maka kita mengetahui bahwa dalam menciptakan budaya positif tersebut tidak dapat diwujudkan secara sendiri-sendiri, akan tetapi perlu dukungan dari semua warga sekolah agar tercipta budaya ajar yang baik pula, mulai dari guru, murid, kepala sekolah, tata usaha, penjaga sekola tak lupa juga melibatkan orang tua murid. 

Penerapan budaya positif ini juga dapat mulai diterapkan dari kondisi kelas yang kondusif dan menyenangkan, dapat dimulai dengan pembuatan kesepakatan kelas yang terbuka dan saling menguntungkan, dimana setiap murid memiliki hak untuk mengemukakan pendapat dalam penyusunan kesepakatan kelas akan tetapi tidak melupakan juga peranan guru sebagai manajerialnya. Setelah itu perlu adanya komitmen dalam pelaksanaan kesepakatan tersebut, untuk kemudian dilakukan evaluasi dan refleksi penerapan kesepakatan yang sudah disetujui. Kemudian budaya positif ini dapat menumbuhkan nilai baik bagi murid karena dilakukan pembiasaan dan disiplin yang baik agar mereka memiliki rasa tanggung jawab atas dirinya, kelasnya, teman-teman sekolah, terhadap guru dan lingkungannya, karena apabila budaya positif tersebut di terapkan terus menerus dan berkesinambungan maka akan menimbulkan kebiasaan yang baik pula sehingga mereka tidak akan merasa beban dan terikat aturan pada saat melaksanakan budaya positif tersebut. Dan imbasnya akan menyeluruh ke semua hal dan nilai yang ada di sekolah bahkan di rumah dan lingkungan rumahnya.

Pada modul sebelumnya kita mempelajari mengenai visi guru penggerak yang berisi tentang murid impian setiap guru dan perwujudan visi tersebut  melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA yaitu buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana dan atur eksekusi. Dimana tahapan BAGJA tersebut akan memberikan penguatan pada komponen yang ada di sekolah kita masing-masing agar dapat saling mendukung dan mewujudkan visi guru penggerak yang tentunya berlandaskan pembelajaran yang berpihak pada murid dan profil pelajar pancasila.

Peran guru penggerak dalam pelaksanaan budaya positif ini terhadap rekan guru yang lainnya adalah memberikan tauladan yang baik, kedisiplinan, kreatifitas dan selalu ingin meningkatkan dirinya. Terus lakukan hal tersebut tanpa lelah karena selain kewajiban profesi sebagai guru akan tetapi adalah kepuasan terhadap diri untuk memenuhi pembelajaran yang berpihak pada murid. Ketulusan hati kita selaku guru dituntut disini agar kita betul-betul ingin seluruh rekan guru untuk berubah dan bersama-sama. Setelah seluruh rekan guru berada pada satu suara maka akan lebih baik dan lebih cepat dalam perwujudannya.

Budaya positif dikelas yang didapatkan dari kesepakatan kelas yang poin-poinnya langsung berasal dari murid, yang kemudian dilaksanakan secara terus menerus sehingga menjadi pembiasaan yang baik pula, yang setelah itu akan berkembang dan diikuti kelas-kelas lainnya yang lama kelamaan pembiasaan budaya positif tersebut akan sama dalam satu sekolah tersebut. Yang kemudian dapat menjadi cikal bakal visi sekolah karena sudah terbukti dapat dilaksanakan dengan baik dan berdampak positif juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi