Modul 3.1 Demonstrasi Kontekstual Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran  (Dilema Etika dan Bujukan Moral)

 


Modul 3.1 Demonstrasi Kontekstual Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

 (Dilema Etika dan Bujukan Moral)

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu..

 Salam sejahtera untuk semua rekan guru seluruh Indonesia 

Perkenalkan saya Santi Hartini seorang guru dari SMPN 5 Majalengka CGP Angkatan 2 dari Kabupaten Majalengka.

 Saya senang sekali dapat lolos dari seleksi Guru Penggerak dan dapat mengikuti Pendidikan Guru Penggerak yang sampai saat ini sudah menginjak bulan ke 6, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari PGP ini, selain itu juga saya mendapatkan rekan baru untuk berdiskusi dan berkolaborasi sekaligus keluarga baru dalam komunitas yang sehat untuk berkembang dan menjadi seorang pendidik yang menyenangkan dan berpihak pada murid. 

Sampai di Modul ke 3 dalam pendidikan guru penggerak ini yaitu mengenai materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran. Merupakan salah satu materi yang menarik bagi saya karena didalamnya tidak hanya tentang bagaimana cara pengambilan keputusan finalnya saja dan tidak asal-asalan dalam pengambilan keputusan akan tetapi banyak sekali komponen didalamnya yang harus di penuhi dan di lalui sesuai dengan prosedur dan langkah-langkahnya yang sudah dicantumkan didalam modul terkait dilema etika ataupun bujukan moral yang ada didalamnya. Dilema etika ini sendiri mari kita cari tahu definisinya adalah suatu situasi yang terjadi disaat seseorang dipertemukan dalam 2 pilihan dimana kedua pilihan tersebut benar secara etika akan tetapi bertentangan, sedangkan bujukan moral adalah suatu situasi yang terjadi ketika seseorang harus mengambil keputusan antara kondisi benar atau salah. 

Terdapat 4 paradigma pada saat proses pengambilan keputusan berdasarkan kasus yang sudah dianalisis terlebih dahulu, 4 paradigma tersebut adalah individu lawan masyarakat, keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan dan jangka pendek lawan jangka panjang. Kemudian setelah paradigma tersebut juga ada 3 prinsip yang dipakai dalam pengambilan keputusan ini yaitu end based thinking, rule based thinking dan care based thinking. Dan kemudian masuk ke dalam langkah-langkah pengambilan keputusan sampai dengan merefleksikan kembali keputusan yang telah diambil. 

Setelah melalui beberapa tahapan dalam mempelajari materi ini mulai dari pemahaman modul, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi dan pembelajaran pada kasus yang beragam sehingga saya sudah cukup memahami akan modul 3 ini maka saya akan mulai mentransfer ilmu tersebut secara perlahan kepada rekan guru disekolah tempat saya bertugas diawali dengan pendekatan secara personal dan mencoba sharing kasus-kasus siswa yang pernah dialami secara pribadi, kemudian menyampaikan langkah yang tepat dan dapat membantu sesuai yang dipelajari di modul 3 ini. Jadi pada awalnya lebih ke sharing atau coaching dengan rekan guru yang kemudian diakhiri dengan transfer ilmu atau menularkan isi modul 3 ini secara tidak langsung dan apabila ada ketertarikan dan berkenan maka saya akan menjelaskan lebih lanjut bahkan berbagi modul mengenai pengambilan keputusan ini kepada mereka. 

Memang akan membutuhkan usaha yang tidak mudah dari segi waktu dan tenaga, akan tetapi disinilah peranan saya sebagai guru penggerak disekolah dan dengan tekad yang kuat dan hati yang senang untuk berbagi maka tidak akan terasa berat. Selain itu juga ilmu yang ada pada materi di modul 3 ini tidak hanya berlaku untuk rekan guru saja akan tetapi dapat juga kita tularkan kepada murid dan disampaikan di sela-sela kita mengajar agar ilmunya juga dapat bermanfaat dan membantu murid untuk mengambil keputusan yang baik. 

Kemudian sebagai langkah awal saya secara pribadi dalam memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran yaitu mengumpulkan beberapa kasus disekitar saya kemudian menyusun urgensi nya sehingga terlihat kasus yang prioritas harus diselesaikan terlebih dahulu ataupun kasus yang dialami sekolah pada umumnya dan rekan guru untuk kemudian memberikan bantuan kepada mereka sebelum nantinya memasuki langkah-langkah pengambilan keputusan yang sesuai dengan Modul 3 tadi yang sudah diceritakan di awal artikel. 

Dan untuk pelaksanaan langkah awal saya tadi maka saya tentukan mulai saat ini juga secara tersirat saya sudah mencoba menyusun hal tersebut untuk sesegera mungkin dibuat draft catatannya agar ditindak lanjuti sesegera mungkin agar tidak memakan waktu yang lama untuk terselesaikan. 

Rekan guru di sekolah tempat saya bertugas jumlahnya tidak banyak yaitu hanya sekitar 15 orang saja, sehingga saya sudah cukup mengenali mereka satu persatu terutama karakter mereka dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga saya sudah dapat menentukan dengan siapa saya akan berpartner untuk mendampingi saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ini. Rekan guru yang saya pilih sebagai rekan diskusi ini adalah rekan guru senior yang sangat disiplin dan menurut saya beliau sangat profesional dalam mengajar juga dalam administratif, beliau adalah Ibu Dede Julaeha, S.Pd Guru Bahasa Indonesia, yang sejak awal selalu mensupport saya untuk terus belajar dan aktif mengembangkan diri, beliau juga yang sering saya ajak diskusi mengenai kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini dan selalu memberikan masukan yang baik bagi saya. Sehingga saya yakin sekali dengan beliau saya dapat melalui langkah-langkah pengambilan keputusan yang baik dan efektif. 

Karena efektifitas keberhasilan dalam pengambilan keputusan ini juga harus selalu dilihat dan di refleksikan kembali agar dapat mempertimbangkan dampak yang mungkin akan terjadi, keputusan akan efektif apabila dampak yang terjadi adalah positif atau minimalnya lebih banyak positifnya setelah menimbang dari beberapa hal dan kemudian sedikitnya orang atau pihak yang dirugikan atas keputusan tersebut.

 Sekian sedikit pemaparan dari saya, semoga dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca artikel saya ini. 

Terima kasih, Salam guru penggerak, guru bergerak, Indonesia maju.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi