Pengawasan Pendidikan - Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Disusun
Oleh :
Santi
Hartini
NIM
: 21.1.04.1.006
Program
Study Magister Ilmu Administrasi
Konsentrasi
Administrasi Pendidikan
KATA
PENGANTAR
Puji syukur berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Pengawasan Pendidikan di Program Study Magister Ilmu Administrasi Konsentrasi Administrasi Pendidikan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang pemahaman mengenai Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharapkan adanya kritik serta saran dari pembaca.
Majalengka, 6 Desember 2022
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
ABSTRAKSI iv
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 2
1.3 TUJUAN 3
BAB II
PEMBAHASAN 4
2.1
PENGERTIAN KELOMPOK
KERJA GURU DAN MUSYAWARAH GURU 4
MATA PELAJARAN
a.
Pengertian KKG dan MGMP 4
b.
Ruang lingkup KKG dan MGMP 5
c.
Fungsi dan tujuan KKG dan MGMP 6
2.2. PROGRAM, KEGIATAN, IMPLEMENTASI DAN
DAMPAK 8
2.3. MASALAH PERSFEKTIF 11
2.4. ANALISIS
SWOT 12
2.5. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM
DIAGRAM TULANG IKAN 14
(FISH BOND DIAGRAM)
BAB III PENUTUP 16
3.1
Kesimpulan 17
3.2
Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
ABSTRAKSI
Organisasi profesi
guru adalah wadah yang berfungsi
sebagai penampungan dan penyelesaian masalah yang dihadapi yang berkaitan
dengan pendidikan dan diselesaikan secara
bersama. Sebagai suatu organisasi, organisasi profesi keguruan mempunyai
suatu sistem yang senatiasa mempertahankan keadaan yang harmonis. Adapun suatu
komunitas guru yang terbentuk sebagai bagian dari organisasi guru secara
keseluruhan seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) dan juga Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) yang memiliki lingkup lebih sempit dari organisasi guru dimana
hanya menaungi jenjang, daerah ataupun mata pelajaran tertentu saja pada
pendidikan dasar formal. Kelompok Kerja Guru (KKG) dan juga Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) ini memiliki tujuan yang sama dengan organisasi guru
dengan mengusung spesifikasi tertentu untuk kemajuan pendidikan. Dengan
berbagai implementasi program dan tantangannya tersendiri membuat komunitas
tersebut harus terus memelihara para pengurus dan anggotanya agar tetap dapat
memberikan pembelajaran yang baik untuk murid dan lingkungan pendidikannya.
Kata kunci : Organisasi, Komunitas, Profesi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini masih belum
optimal dalam mencetak murid yang memenuhi profil pelajar pancasila yang sesuai
dengan filosofis Ki Hajar Dewantara, hal tersebut salah satunya disebabkan oleh
sumber daya manusia sebagai pendidik (guru) masih sangat kurang jumlahnya dan
juga rendahnya motivasi guru dalam mengembangkan kompetensinya di bidang
pendidikan. Kemudian di daerah tertentu juga masih kurang sarana dan prasarana
penunjang pelaksanaan pendidikan
seperti sarana teknologi dengan peralatan-peralatan komputer yang tidak
memenuhi kebutuhan. Hal tersebut dapat diatasi jika pemerintah lebih
tanggap terhadap kondisi dunia pendidikan.
Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur
melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi
ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam
empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi. Undang-undang
tersebut berisikan (1) Pendidikan diselenggarakan
secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa. (2) Pendidikan diselenggarakan
sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Kemudian adapun Undang-Undang
yang menaungi Guru dan Dosen yaitu UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen yaitu Undang-undang ini mengatur bahwa profesi guru merupakan bidang
pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.
Prinsip tersebut antara lain memiliki jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan, dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dan Kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
Untuk jenjang dasar dalam jalur pendidikan formal yaitu Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat komunitas guru yang berfungsi sebagai penampungan dan penyelesaian masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan pendidikan dan diselesaikan secara bersama dan memiliki tujuan yang sama dengan organisasi profesi guru dengan mengusung spesifikasi tertentu untuk kemajuan pendidikan. Rendahnya motivasi guru untuk mengembangkan kompetensi dirinya secara individu adalah salah satu hal yang melatarbelakangi pembahasan dalam makalah ini, dengan pembahasan terkait Kelompok Kerja Guru( KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dapat memberikan stimulus terhadap semangat guru untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas dan berpihak pada murid sesuai dengan filosofis Ki Hajar Dewantara terkait pembelajaran yang memerdekakan dengan tujuan mewujudkan murid yang sesuai dengan profil pelajar pancasila, melalui komunitas KKG dan MGMP ini dapat saling berbagi praktik baik dan menginspirasi satu sama lainnya.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Dengan latar belakang yang telah dijabarkan dalam makalah yang disusun ini memiliki beberapa rumusan masalah yang ingin dibahas dan juga dipaparkan dengan baik yaitu mengenai :
1. Apa konsep dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran?
2. Apa fungi dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran?
3. Apa tujuan dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran?
4. Apa program dan kegiatan dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran?
5. Apa saja permasalahan persfektif dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran?
1.3
TUJUAN
MASALAH
Adapun tujuan dari penelitian dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran
2. Untuk mengetahui fungi dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran
3. Untuk mengetahui tujuan dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran
4. Untuk mengetahui program dan kegiatan dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran
5. Untuk mengetahui apa saja permasalahan persfektif dari kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KELOMPOK KERJA GURU DAN MUSYAWARAH
GURU MATA PELAJARAN
a.
Pengertian KKG dan MGMP
KKG adalah Kelompok Kerja Guru dalam bentuk suatu komunitas yang memiliki kegiatan profesional bagi guru jenjang Sekolah dasar (SD/MI) yang masih berada dalam satu gugus atau Kecamatan. Menurut Trimo (2007:12) Kelompok Kerja Guru yaitu suatu organisasi profesi guru yang bersifat struktural yang dibentuk oleh guru-guru di suatu wilayah atau gugus sekolah sebagai wahana untuk saling bertukaran pengalaman guna meningkatkan kemampuan guru dan memperbaiki kualitas pembelajaran.
Pada prinsipnya, hampir sama dengan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) hanya saja, jika MGMP merupakan kumpulan guru Mata pelajaran SMP/SMA/SMK dalam satu Kabupaten. Keberadaan dari KKG dan MGMP ini sebagai wadah tersendiri untuk meningkatkan profesionalitas kerja guru. Wadah yang memungkinkan untuk dibentuk adalah KKG untuk guru sekolah dasar, MGMP untuk guru mata pelajaran setingkat SMP dan SMA, serta KKKS/MKKS untuk kepala sekolah yang diharapkan mampu menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi dan skill guru, baik saat berada di dalam maupun di luar kelas.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 20 ayat b menyatakan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Undang-undang di atas sudah memberikan gambaran jelas bahwa tenaga pendidik harus memiliki kualitas unggul, sehingga bisa menghasilkan generasi unggul pula. Kualitas pendidik ditentukan oleh kualitas kompetensi yang dimilikinya.
Sebagai suatu organisasi yang legal, MGMP tentu harus memiliki
dasar hukum penyelenggaraan, kelengkapan dasar hukum penyelenggaraannya adalah
:
1. Surat penetapan dari
Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota.
2. Anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga (AD/ART).
3. Memiliki struktur
organisasi (kepengurusan).
b.
Ruang lingkup KKG dan MGMP
Didalam konsep
KKG Menurut Mulyasa (2006: 145) meliputi ruang lingkup yaitu KKG yaitu :
1. Pemecahan masalah pembelajaran
2. Pemecahan masalah yang berkaitan
dengan kesulitan belajar peserta didik
3. Pemecahan masalah yang berkaitan
dengan orang tua peserta didik
4. Pemecahan masalah yang berkaitan
dengan komite sekolah
5. Pemecahan masalah yang berkaitan
dengan masyarakat
6. Pemecahan masalah yang dihadapai guru terutama dalam pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP, silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP
7. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan standar proses
8. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi simulasi 9)
Pemecahan maslah Sistem Informasi Manajemen SIM sekolah yang berkaitan dengan
penyampaian informsi penting untuk diketahui guru dan tenaga kependidikan
lainnya
9. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan penyusunan materi
pembelajaran secara rinci
10. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan pendekatan dan metode pembelajaran
yang efektif PAIKEM
11. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran
Jadi ruang lingkup KKG yaitu memecahkan masalah dalam pembelajaran
baik dari perencanaan program pembelajarannya, saat proses pembelajaran
berlangsung, juga masalah guru dalam mengajar proses pembelajaran
berlangsung, juga masalah guru dalam mengajar dan pengembangan hasil
penataran atau workshop serta pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
dalam proses pembelajaran.
c.
Fungsi dan tujuan KKG dan MGMP
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar,
Sriwasono (2010:2) menyatakan bahwa tujuan umum mengembangkan kegiatan di
KKG/MGMP untuk meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan standar pelayanan
pendidikan dalam kerangka penjaminan mutu pendidikan nasional. Menurut Standar
Pengembangan KKG/MGMP Direktorat Profesi Pendidik Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia (2008:4-5) tujuan KKG/MGMP adalah:
1.
Memperluas wawasan dan pengetahuan guru
dalam berbagai hal, khususnya penguasaan substansi materi pembelajaran,
penyusunan silabus, penyusunan bahan pembelajaran, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana belajar,
memanfaatkan sumber belajar, dsb
2.
Memberikan kesempatan kepada anggota
kelompok kerja atau musyawarah kerja untuk berbagi pengalaman serta saling
memberikan bantuan dan umpan balik.
3.
Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, serta mengadopsi pendekatan pembaharuan dalam pembelajaran yang
lebih profesional bagi peserta kelompok kerja atau musyawarah kerja.
4.
Memberdayaan dan membantu anggota
kelompok kerja
5.
Mengubah budaya kerja anggota kelompok
kerja atau musyawarah kerja (meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) dan
mengembangkan profesionalisme guru melalui kegiatan-kegiatan pengembangan
profesionalisme.
6.
Meningkatkan mutu proses pendidikan dan
pembelajaran yang tercermin dari peningkatan hasil belajar peserta didik.
7.
Meningkatkan kompetensi guru melalui
kegiatan-kegiatan di tingkat KKG/MGMP.
KKG memiliki struktur kepengurusan
seperti halnya organisasi lain. adapun struktur organisasinya adalah sebagai
berikut.
1.
Terdiri
dari pengurus dan anggota.
2.
Pengurus
terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan tiga ketua bidang. Bidang yang
dimaksud adalah :
·
Bidang
perencanaan dan pelaksanaan program
·
Bidang
pengembangan organisasi, administrasi, sarana, dan
prasarana
·
Bidang
hubungan masyarakat dan kerjasama
3.
Pengurus
tersebut dipilih oleh para anggota berdasarkan AD/ART.
4.
Beranggotakan
guru kelas, guru pendidikan agama, guru penjasorkes, dan guru lain di
SD/MI/SDLB dari 8 – 10 sekolah atau menyesuaikan dengan daerahnya.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah sebagai berikut.
1. Menjadi
tempat untuk berbagi dan diskusi tentang proses pembelajaran.
2. Memperluas
pemahaman dan pengetahuan profesional guru berdasarkan rasa kekeluargaan.
3. Memberikan
bantuan profesional pada guru kelas.
4. Menyediakan
informasi tentang pendidikan, misalnya kebijakan terbaru tentang pembelajaran
tatap muka, bimtek melalui SIM Guru
Pembelajar, dan sebagainya.
5. Meningkatkan
manajemen pengelolaan kelas melalui pembelajaran yang aktif kreatif, dan
menyenangkan (PAKEM).
2.2. PROGRAM, KEGIATAN, IMPLEMENTASI DAN
DAMPAK
Program kerja KKG pada prinsipnya sama dengan program kerja MGMP. Dasar pembentukan program kerja adalah empat kompetensi dasar guru, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Adapun program kerjanya adalah sebagai berikut.
1. Program umum
Program umum berisi tentang wawasan yang diberikan pada guru terkait kebijakan pendidikan (kebijakan pengembangan profesionalisme guru) di tingkat daerah sampai pusat.
2. Program inti
Program inti merupakan program utama yang benar-benar dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi guru. Program inti bisa dibagi menjadi program rutin dan pengembangan.
a.
Program rutin meliputi kegiatan berikut.
§ Diskusi
tentang berbagai permasalahan dalam pembelajaran.
§ Menyusun
dan mengembangkan silabus, prota, promes,
dan RPP.
§ Menganalisis kurikulum.
§ Menyusun
laporan hasil belajar peserta didik.
§ Kegiatan
pendalaman materi.
§ Pelatihan
untuk mendukung tugas mengajar, misalnya membuat
media pembelajaran untuk berhitung, menghafal, dan sebagainya.
§ Membahas
materi untuk menghadapi Ujian Sekolah.
b.
Program pengembangan
Sebagai wadah untuk mengembangkan keprofesian berkelanjutan, memiliki program pengembangan seperti berikut.
§ Penelitian,
contohnya penelitian
tindakan kelas.
§ Pembuatan karya
tulis ilmiah sesuai dengan isu-isu terkini.
§ Seminar,
lokakarya, kolokium, dan diskusi panel.
§ Diklat
berjenjang, meliputi pendidikan dan pelatihan.
§ Menerbitkan
buletin atau jurnal melalui KKG.
§ Membuat
website KKG untuk media publikasi kegiatan.
§ Kompetisi
kinerja guru.
§ Mengadakan
pendampingan pelaksanaan tugas guru oleh tutor/fasilitator/pembimbing yang
disediakan oleh KKG.
§ Pengkajian
praktik pembelajaran yang memuat tiga komponen, yaitu plan, do, see.
§ Mengadakan
komunitas belajar profesional.
§ Mengadakan
pengembangan profesional guru internasional.
3. Program penunjang
Program penunjang merupakan program kerja KKG yang bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan para anggotanya. Adapun contoh porgram penunjang adalah pelatihan teknologi dan informasi (TIK), pelatihan bahasa asing, dan sebagainya.
Menurut Suyanto dan Jihad (2013:244-245) bahwa kegiatan KKG dan MGMP dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu :
§ Peningkatan penguasaan materi mata pelajaran
§ Peningkatan pemahaman kurikulum
§ Peningkatan kualitas pembelajaran
§ Peningkatan kemampuan evaluasi
§ Pengembangan penunjang/profesi
Dengan adanya klasifikasi jenis kegiatan peningkatan (penguasaan materi, pemahaman kurikulum, kualitas pembelajaran, kemampuan evaluasi dan pengembangan penunjang/profesi) akan mempermudah dalam penyusunan program kegiatan KKG untuk jangka waktu yang sudah ditentukan.
Menurut
Dirjen PMPTK (2010:5) bahwa pengelolaan KKG meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi :
- Perencanaan
kegiatan KKG, pada tahap perencanaan ini, pengurus KKG menyusun visi,
misi, tujuan dan rencana kegiatan.Visi merupakan hasil yang diharapkan
terwujud dari terselenggaranya KKG, misi merupakan langkah strategis
yang ditempuh untuk mewujudkan visi, tujuan yang diperoleh dengan
adanya KKG dengan adanya visi dan misi dari kegiatan KKG. Selanjutnya
menyusun rencana kerja dalam jangka waktu tertentu.
- Pengorganisasian
Kelompok Kerja Guru (KKG), Struktur organisasi KKG/MGMP beisi tentang
sistem penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan
transparan.Semua anggota mempunyai tugas, wewenang dan tanggungjawab
yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi
KKG/MGMP
- Pelaksanaan
kegiatan KKG/MGMP, Berdasarkan kepada rencana kerja tahunan dan
disesuaikan dengan kebutuhan, dan memperhitungkan sumber pendanaan yang
dimiliki KKG/MGMP
- Evaluasi
kegiatan KKG/MGMP, Pengurus mengevaluasi setiap kegiatan sebagaimana
yang tertera pada rencana program tahunan dan pengurus melaporkan
pelaksanan program dan mempertanggungjawabkannya pada rapat pengurus
serta anggota dalam bentuk laporan akhir tahun pelajaran yang
disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya.
Laporan yang telah dipertanggungjawabkan disampaikan ke Ketua Kedinasan
Kecamatan.
Dari
uraian di atas dapat dikatakan bahwa pengelolaan KKG mengaplikasikan fungsi-fungsi
manajemen yang meliputi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan atau evaluasi.
Adapun dampak dari pelaksanaan KKG
diharapkan mampu membawa perubahan positif di lingkungan sekolah. Adapun
indikator keberhasilannya adalah sebagai berikut :
1.
Mutu
pelayanan pembelajaran mengalami peningkatan. Peningkatan itu ditandai dengan
pembelajaran yang semakin mendidik, menyenangkan, dan bermakna bagi peserta
didik.
2.
Guru
anggota, bisa saling tukar pengalaman, sehingga terjadi umpan balik antaranggota.
3.
Pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan kinerja guru semakin meningkat. Hal itu bisa dilihat
dari cara mengajar di dalam kelas.
4.
Hasil
yang diperoleh bisa meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
2.3. MASALAH
PERSFEKTIF
Perspektif secara umum berarti gambar yang digunakan untuk
mengkomunikasikan objek berupa benda, ruang, lingkungan yang terlihat oleh mata
manusia ke dalam bidang datar. Dengan mengenali permasalahan perspektif membantu kita memahami
situasi dari sisi lain, mempertimbangkan keyakinan, pengalaman dan sudut
pandang orang lain. Hal ini membuat kita lebih bisa memahami dan memiliki
empati tinggi, mengurangi bias, penilaian dan mengurangi konflik.
Permasalahan pokok berkaitan dengan kompetensi dan profesionalisme guru di Indonesia
meliputi diantaranya adalah :
1.
Rendahnya
kompetensi guru
2.
Rendahnya motivasi
berusaha untuk mengembangkan mutu diri guru
3.
Persebaran guru yang tidak merata
4.
Rendahnya kesadaran dan
semangat untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Sedangkan kendala-kendala pengembangan kompetensi
profesionalisme guru di antaranya :
1.
Pelatihan guru bidang studi berjalan di
tempat
2.
Alokasi dana
peningkatan guru kurang
3.
Terjadinya penurunan
motivasi pengembangan kompetensi
profesionalisme guru
4.
Penguasaan informasi
dan teknologi kurang.
Maka berangkat dari berbagai permasalahan yang dihadapi
tersebut dengan adanya KKG dan MGMP ini yang merupakan perpanjangan tangan dari
berbagai program pengembangan guru yang dinilai data terealisasi lebih efektif
dengan adanya pendekatan-pendekatan didalamnya seperti regional, kesamaan mata
pelajaran ataupun rumpun pembelajaran tertentu.
2.4. ANALISIS
SWOT
Analisis SWOT didefinisikan sebagai akronim untuk Strengths,
Weakness, Opportunities, dan Threats yang merupakan teknik analisis riset pasar yang efektif.
Biasanya, analisis SWOT digunakan
untuk mengevaluasi kinerja organisasi di pasar dan digunakan untuk
mengembangkan strategi bisnis yang efektif. Kekuatan dan kelemahan terutama
untuk analisis internal organisasi (dalam hal reputasi pasar, lokasi lini
produksi, paten, dll.). Untuk meningkatkan faktor-faktor ini, pekerjaan
terus-menerus perlu dilakukan selama jangka waktu tertentu. Namun, peluang dan
ancaman bersifat eksternal (dalam hal persaingan, harga, mitra terkait, dll.)
bagi organisasi dan mereka tidak memiliki kendali atas perubahan yang mungkin
terjadi pada faktor eksternal ini.
Dalam analisis SWOT untuk suatu organisasi pada makalah ini
adalah KKG dan MGMP adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan
(Strength)
Kekuatan
menggambarkan faktor-faktor positif dari suatu organisasi yang dapat mereka
kendalikan. Mereka dapat dianalisis dengan membagi organisasi menjadi beberapa
bidang untuk mendukung keberlangsungan organisasi tersebut. Kekuatan melibatkan
kontribusi positif dari pemangku kepentingan utama dalam hal pengalaman,
pengetahuan, latar belakang pendidikan dan keterampilan yang berkontribusi
terhadap kinerja organisasi. Berikut yang merupakan kekuatan dari KKG dan MGMP
adalah :
a.
Mengembangkan
kompetensi guru dalam pembelajaran
b.
Mensosialisasikan dan memperbaharui
pengetahuan dan informasi terbaru di dunia pendidikan
c.
Mempererat silaturahmi
dan kolaborasi
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan
adalah elemen-elemen yang masih membutuhkan banyak peningkatan dan menjatuhkan
organisasi dalam lebih dari satu cara. Ada bidang tertentu yang mungkin tidak
sesuai dengan harapan dan ini mengarah pada gesekan dalam mencapai tujuan yang
diinginkan. Sedangkan untuk kelemahan yang dimiliki oleh suatu KKG dan MGMP
adalah :
a.
Rendahnya
motivasi Guru untuk meningkatkan kompetensi dirinya melalui kegiatan atau
program KKG dan MGMP tersebut, sehingga hasil yang didapatkan dari kegiatan
program tersebut kurang optimal.
b.
Banyaknya
program yang tidak berkesinambungan dan tidak ada tindak lanjutnya
c.
Pendanaan
untuk beberapa program kegiatan yang kurang memadai
d.
Mencari
waktu yang tepat dan rutin untuk melakukan kegiatan KKG dan MGMP
3. Peluang
(Opportunities)
Peluang
mengukur elemen yang menarik yang dapat berkontribusi terhadap lebih banyak
keuntungan bagi organisasi. Ini adalah eksternal ke lingkungan organisasi. Selalu ada jalan baru yang muncul setelah
menjalankan strategi pemasaran. Untuk peluang yang dapat dilihat dalam kegiatan
KKG dan MGMP ini diantaranya adalah :
a.
Guru yang memiliki
potensi di bidangnya dan memiliki semangat untuk membangun organisasi dan juga
mengembangkan kemampuannya dalam organisasi kemudian berbagi dengan sesama
rekan guru lainnya.
b.
Dukungan dari
pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset
dan Teknologi yang dalam waktu tertentu memberikan dana bantuan untuk program
yang diselenggarakan.
d.
Dukungan dari Dinas
Pendidikan setempat yang memberikan wadah, waktu juga tempat untuk pelaksanaan
program KKG dan MGMP tersebut sesuai dengan program kerjanya.
e.
Dukungan dari Kepala
Sekolah di suatu instansi tempat bertugas para Guru yang mengikuti kegiatan
yang diselenggarakan KKG dan MGMP.
f.
Kepengurusan KKG dan
MGMP yang memiliki komitmen untuk keberlangsungan organisasi tersebut.
a.
Program yang disusun
oleh KKG dan MGMP adalah program yang bertujuan untuk penguatan dan
pengembangan kompetensi Guru dan lingkungannya di bidang pendidikan
4. Ancaman (Threat)
Ancaman
menunjukkan faktor-faktor yang dapat membahayakan strategi organisasi yang ada
dan juga pada akhirnya menyebabkan kerugian. Sebuah organisasi dapat mengambil
keuntungan dari menanamkan kemungkinan risiko ini ke dalam rencana program,
diantaranya :
a.
Adanya sistem
pendidikan yang berubah, contohnya adalah perubahan kurikulum
b.
Perubahan kepengurusan
inti
c.
Perubahan para pemangku
kebijakan
d.
Perkembangan teknologi
e.
Perubahan perilaku dan
situasi pembelajaran sebagai dampak dari perkembangan jaman.
2.5. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM
DIAGRAM TULANG IKAN (FISH BOND DIAGRAM)
Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode untuk menganalisa penyebab
dari sebuah masalah atau kondisi. Sering juga diagram ini disebut dengan
diagram sebab-akibat atau cause effect diagram. Faktor-faktor yang menjadi
penyebab utama yang mempengaruhi kualitas pada fishbone diagram terdiri dari 5M + 1E yaitu machine (mesin),
man (manusia), method (metode), material (bahan produksi), measurement
(pengukuran), dan environment (lingkungan).
Identifikasi permasalahan yang akan dianalisis pada diagram
tulang ikan ini diambil dari kelemahan yang sudah dibahas sebelumnya.
Dari diagram fishbone yang digambarkan diatas didapat satu
permasalahan inti yaitu Rendahnya
motivasi Guru untuk meningkatkan kompetensi dirinya melalui kegiatan atau
program KKG dan MGMP. Dari penyebab
utama yang mempengaruhi kualitas pada fishbone diagram terdiri dari :
1. Tingkat resiliensi guru, yaitu daya lenting diri seorang guru
untuk dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan teknologi dan juga
perubahan di segala bidang terutama di bidang pendidikan.
2. Faktor financial guru, yang menjadi salah satu latar belakang
guru untuk melakukan perubahan pada dirinya untuk meningkatkan kompetensi yang
berkaitan dengan modal atau pendanaan dirinya untuk bergerak.
3. Zona nyaman, hal ini sangat penting sekali karena sangat
mempengaruhi suasana pembelajaran dan motivasi untuk menambah kemampuan dan
kompetensinya.
4. Perubahan kebijakan dan jabatan dari yang memiliki kewenangan,
terdapat perubahan-perubahan kebijakan dan peraturan dari pemangku kebijakan
yang terkadang dapat menghambat ataupun lebih memperlancar berbagai kegiatan.
5. Fasilitas untuk komunitas dan juga kepengurusan,
keterlaksanaan kegiatan suatu komunitas didukung dari kelengkapan fasilitas dan
juga kekompakan kepengurusan dalam komunitas yang memiliki tujuan yang sama
tanpa pamrih.
6. Pendanaan komunitas, terkait dengan pendanaan yang bisa
dilakukan secara swadaya ataupun dukungan dari Dinas Pendidikan setempat.
7. Program MGMP yang tidak berkesinambungan.
8. Pengaturan jadwal yang terkait dengan kegiatan dan kesibukan
guru lainnya.
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Melalui
makalah ini yang bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengawasan Pendidikan, dan dari
pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa suatu komunitas
guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) adalah bentuk suatu komunitas yang memiliki kegiatan profesional bagi guru jenjang
Sekolah dasar (SD/MI) dan tingkat SMP yang masih berada dalam satu gugus atau
Kecamatan. Dalam setiap organisasi pun
terdapat tiga unsur yang sangat penting, yaitu orang – orang, kerjasama, dan
tujuan yang akan dikehendaki. Suatu organisasi dibentuk karena adanya suatu
dorongan dari dalam diri sekeompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Melalui analisis SWOT dan juga diagram fishbone dapat diketahui kelemahan,
kelebihan, peluang dan tantangan, serta permasalahan inti yang dapat dilihat
pada diagram fishbone sehingga dapat dilakukan berbagai solusi dan alternativenya
untuk mengatasi masalah tersebut untuk kemajuan pendidikan.
II.
Saran
Dari keseluruhan
penulisan makalah ini tentu terdapat banyak sekali kekurangan yang harus
penulis perbaiki, dengan begitu sangat terbuka saran dan kritik dari pembaca
demi kemajuan dan kesempurnaan penulisan makalah ataupun produk karya tulis
lainnya bagi penulis. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang
sudah berpartisipasi dalam pembuatan makalah sehingga dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005, https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2005/14tahun2005uu.htm,
diakses pada 6 Desember 2022, pukul 09.24 WIB
Kajian Kelompok Kerja
Guru, https://123dok.com/article/kelompok-kerja-guru-kkg-kajian-teori,
diakses pada 6 Desember 2022, pukul 10.03 WIB
Analisis SWOT, https://lp2m.uma.ac.id/2021/12/21/pengertian-analisis-swot-beserta-template-dan-contohnya/,
diakses pada 12 Desember 2022, pukul 09.06 WIB
Keren ibu, sehat selalu dan tetap semangat
BalasHapus