DISKRIMINASI SOSIAL DI ERA DIGITAL

Oleh
Santi Hartini, S.T.




Diskriminasi sosial di era digital

Informasi adalah pesan atau berita atau data, bisa berupa ucapan, bahasa tubuh atau ekspresi. Akurasi informasi adalah suatu hal yang seringkali diabaikan oleh recipient dikala emosi dan fanatisme ikut didalamnya, like and dislike lebih berperan dalam mencerna informasi tersebut, sehingga recipient dapat mempengaruhi isi informasi tersebut menjadi sebuah data yang bermuatan tertentu bahkan mengarah kepada hal yang negatif dan menyesatkan.

Sementara informasi adalah cikal bakal terbentuknya suatu komunikasi yang baik dan berkualitas. Tingkat kecerdasan setiap individu di uji pada saat dia menerima informasi yang beragam, berikut ada beberapa kategori informasi diantarannya :

1. Informasi berdasarkan fungsi
Yaitu informasi yang bersifat menambah pengetahuan si penerima dan mengajari langkah demi langkah dalam melakukan suatu kegiatan.

2. Informasi berdasar penyajian
Yaitu informasi yang disampaikan bentuknya bisa berupa text, gambar ataupun video.

3. Informasi berdasar lokasi
Yaitu informasi yang berdasarkan lokasi kejadian, mau itu dalam negeri ataipun luar negeri.

4. Informasi berdasar bidang kehidupan
Yaitu informasi yang muatannya berdasarkan bidang yang ada seperti dalam bidang kesehatan, ekonomi, politik dan banyak lagi.

5. Informasi berdasar penyampaian
Yaitu informasi yang di sampaìkan berdasarkan waktu penyampaiannya ada yang rutin dan terjadwal ataupun ada pura yang sifatnya tiba-tiba dan setiap saat.

Itu sebabnya mengapa kecerdasan setiap individu di uji pada saat menerima informasi, karena diharuskan memikirkan dengan baik dan mengkategorikan informasi yang didapat tersebut sehingga tidak menjadi informasi sampah dan negatif pada saat melakukan komunikasi dengan recipient lain baik verbal ataupun nonverbal. Like and dislike tadi contohnya yang akan membangun suatu komunitas tertentu yang menyukai atau tidak menyukai informasi yang didapat dan terkadang menjadi fanatisme yang radikal sampai membawa kepada perpecahan toleransi antar manusia di lingkungannya.

Kesalahan mengelola informasi yang berpengaruh kepada komunikasi yang tidak baik dan berujung pada hasil yang negatif adalah salah satu cikal bakal dari diskriminasi sosial antar manusia.

Diskriminasi sosial adalah suatu sikap atau perlakuan yang membedakan terhadap sesama manusia secara individual ataupun kelompok tertentu berdasarkan tingkat sosialnya. Dimana tingkat sosial disini dibentuk dari pemahaman informasi yang kurang baik, tidak lengkap dan terpengaruh dari suatu golongan tertentu yang kontra terhadapnya. Bukan dari tingkatan sosial yang sesungguhnya yang tidak pernah membedakan perilaku satu sama lainya.

Diskriminasi sosial yang terjadi seringkali menyangkut rasisme sampai bullying. Telah banyak kasus rasisme yang terjadi di negara atau daerah kita masing-masing yang tentunya bisa berdampak sangat buruk terhadap persatuan bangsa. Rasisme atau sering dikenal dengan pembedaan ras dan etnis menganggap bahwa adanya pencampuran suku, bentuk fisik, warna kulit, adat istiadat dan agama adalah suatu yang akan merusak habitat atau lingkungan yang telah terbentuk sebelumnya.

Sehingga minimnya toleransi antar manusia, padahal jelas terpampang bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama untuk hidup. Selain itupun jelas diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Hal tersebut sangat disayangkan karena terjadi pada saat era digital mulai pesat merambah di segala bidang dan segala kalangan masyarakat. Harusnya dengan kemudahan yang tersedia dalam mengakses informasi adalah menjadi jalan penghubung juga untuk meminimalisasi diskriminasi yang terjadi, mempererat persatuan bangsa dan lebih memberikan pemahaman kepada setiap individu bahwa memang perbedaan itu jelas ada dalam segala bentuk.

Era digital seharusnya bisa memecah diskriminasi menjadi toleransi, agar semua dapat menikmati modernisasi tanpa khawatir akan kekerasan atau intimidasi dari kelompok tertentu, bisa lebih mempererat persatuan bangsa dengan berbagai prestasi saling memberikan pemahaman dan pengaruh positif.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi