Modul 2.1.a.9 Koneksi Antar Materi - Pembelajaran Berdiferensiasi

 


Oleh Santi Hartini

SMPN 5 Majalengka

CGP Angkatan 2 

Kabupaten Majalengka


Alhamdulillah bersyukur kehadirat Allah SWT atas kuasa dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Modul 2.1 ini dengan baik dan mudah-mudahan dapat memenuhi standar yang baik juga untuk semua konten dan tugas yang saya kerjakan untuk memenuhi Modul tersebut, karena saat pandemi Covid 19 ini semua pihak sedang mengalami perubahan yang luar biasa sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Dan juga berpengaruh terhadap model pembelajaran atau diklat guru penggerak ini yang harus dilaksanakan dominasi secara daring. Mudah-mudahan kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan agar bersama-sama dapat menyelesaikan Pendidikan Guru Penggerak ini dengan optimal.

Sampai di Koneksi Antar Materi untuk Pendidikan Berdiferensiasi ini yaitu suatu proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada setiap murid untuk mengikuti pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid, agar murid dapat mengikuti dan memenuhi pembelajaran tersebut sesuai dengan kemampuan dan keinginannya masing-masing. Pendidikan Berdiferensiasi ini membutuhkan upaya yang cukup besar dari kita selaku guru, karena guru harus pintar melakukan pengenalan terhadap setiap individu murid tersebut dan tepat dalam melakukan pemetaan juga fleksibel dalam melihat perubahan apa saja yang terjadi pada murid selama proses pembelajaran, hal tersebut tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan juga memerlukan media pendukung yang lengkap agar pemetaan kebutuhan dapat disusun dengan baik untuk kemudian diterapkan strategi diferensiasi.

Pemetaan kebutuhan murid ini merupakan langkah yang dilakukan untuk menentukan strategi apa yang akan diambil dalam upaya perwujudan pembelajaran berdiferensiasi, pemetaan kebutuhan tersebut terduru dari :

1. Kesiapan Belajar Murid

        Pada kesiapan murid (readiness) guru melihat dan mengkategorikan murid berdasarkan tingkat                kesiapan murid akan suatu materi yang akan disampaikan, apakah mereka memiliki modal                    pengetahuan yang cukup, kurang atau bahkan belum mengetahui sama sekali atau merupakan hal            yang baru baginya. Sehingga ada pada tahapan mana setiap murid mulai belajar materi yang kita            ajarkan tidak akan sama, tetapi tidak menutup kemungkinan ada pada tahapan yang tidak jauh                berbeda.

2. Minat Belajar Murid

        Memperhatikan minat belajar murid juga hal yang sangat penting agar murid merasakan                        pembelajaran yang menyenangkan, dengan mengajukan beberapa rubrik peminatan atau kesukaan         mereka masing-masing untuk diisi oleh murid dan kemudian dapat kita lakukan penyesuaian dan            menerapkan materi yang akan dibawakan dengan minat belajar murid tersebut.

3. Profil Belajar Murid

        Profil belajar murid disini adalah kecenderungan gaya belajar yang dimiliki oleh murid,                         diantaranya yaitu :

                a. Gaya Belajar Visual, yaitu gaya belajar melalui gambar atau yang ditangkap melalui indra                         penglihatan, sehingga mereka dengan mudah mengingat materi dengan gaya visual.

                b. Gaya Belajar Audiotori, yaitu gaya belajar melalui suara atau segala bentuk voice atau                             audio yang mereka dengarkan akan lebih mudah mereka serap.

                c. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar melalui aktivitas/kegiatan yang dipraktekan                             oleh murid, sehingga murid lebih mudah mengerti apabila mereka langsung melakukan                         kegiatan yang berkaitan dengan materi yang dibawakan oleh guru, murid merasa                                     dilibatkan dalam proses pembelajaran secara langsung.

        Dan tidak lupa pula terdapat murid yang memiliki gaya belajar kombinasi dimana mereka akan lebih senang dan lebih optimal dalam pemahamannya apabila mereka mengkombinasikan keseluruh profil belajar yang ada. Disinilah diperlukan fleksibilitas dari guru dan juga harus peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada murid. Karena murid secara psikologinya mereka juga mempelajari lingkungan belajarnya, melihat temannya dan memperhatikan karakter gurunya, sehingga masih ada yang belum percaya diri dan melakukan plagiatisme dalam tindakan belajarnya, kuncinya adalah pendekatan dari guru dan buat murid tersebut menjadi percaya pada guru sehingga akan jujur terhadap dirinya dan kemampuannya.

Dari keseluruhan modul yang telah dipelajari pembelajaran berdiferensiasi ini memiliki andil yang sangat besar terhadap perwujudan profil pelajar pancasila yang mengusung merdeka belajar bagi para murid yaitu dalam teknis pelaksanaan pembelajaran di kelas secara daring ataupun luring melalui Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi atau RPP yang disusun oleh guru. Penyusunan RPP berdiferensiasi ini dibuat berdasarkan study pemetaan kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya, diharapkan dalam RPP berdiferensiasi yang dibuat oleh guru ini dapat mencakup keseluruhan kebutuhan belajar dari murid. 

Saya pribadi sudah membuat RPP Berdiferensiasi untuk tingkat SMP mata pelajaran TIK sesuai dengan mata pelajaran yang saya ampu dan akan diterapkan pada tahun ajaran baru nanti, RPP yang disusun ini adalah RPP daring karena kondisi masih dalam pandemi Covid 19 sehingga kebijakan pemerintah untuk kembali melaksanakan pembelajaran daring, walaupun akan banyak kendala pembelajaran daring di sekolah saya akan tetapi akan saya optimalkan dalam penerapannya dan menyusun juga alternatif pemenuhan pembelajaran untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi di sekolah saya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi