Jika kau sebut diriku tega, maka kau sebut dirimu apa?

 

Oleh Santi Hartini


PART 1

#catatankehidupan

Berapa kali dalam sehari kamu bercermin?

Berapa kali dalam kurun 1 jam kamu menatap cermin?

Sudahkah kamu temukan dirimu? Wujudmu?

Dan ternyata kamu menatap cermin mu untuk melihat orang lain yang berada di belakangmu, sekitarmu tanpa kamu menatap wajah orang itu secara langsung, dengan mudah dan dengan cepat kamu temukan keburukan orang itu.

Sumpah serapah dilontarkan berlandaskan keburukan yang kamu temukan, dan kamu merasa tengadah dan lebih mulia. Ya semua melakukannya itu karena kamu adalah manusia. 

Saat ada suatu aksi yang merugikan keseharianmu dan mengganggu kesenanganmu kamu nobatkan hal itu adalah sebuah aksi yang tega, sementara kamu berlaku berlipat kali lebih tega karena egomu adalah raja dalam hidupmu. 

Sebut saja kamu hanya ingin dihargai tapi tidak mau menghargai, dan ini adalah prinsip hidupmu yang tercatat rapi dalam catatan kehidupanmu. 

Teruslah begitu karena hanya orang buta yang tidak perlu cermin untuk melihat kekurangan dirinya sendiri dan menghargai orang lain tanpa harus dihargai bukan sebaliknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2.2.a.5 Ruang Kolaborasi Pembelajaran Sosial dan Emosional Pendidikan Guru Penggerak

Modul 2.3.a.5 Coaching - Ruang kolaborasi