Raise your Humanity
Oleh Santi Hartini
Kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan ternyata tidak serta merta berbanding lurus dengan kemajuan pemikiran manusia terhadap manusia lainnya untuk saling memanusiakan. Ilmu agama pun semakin meruncing membuat sekat antara umatnya semakin tebal, seolah semua kemajuan punya koridornya sendiri tapi membuat kesenjangan satu tujuan.
Bukannya kemajuan jaman, canggihnya ilmu prngetahuan dan teknologi, semakin tinggi pemahaman ilmu agama harusnya membuat manusia semakin menggunakan pemikirannya untuk saling meningkatkan rasa kemanusiaannya dan juga ke seluruh makhluk hidup di bumi.
Hewan peliharaan dan tanaman kesukaan lebih dimanusiakan daripada manusia yang berbeda keyakinan. Sementara di setiap keyakinan yang ada itu tidak mengajarkan untuk membenci satu sama lain. Jangan salahkan keyakinannya akan tetapi manusianya yang membuat dampak dari kepentingannya akan duniawi. Dimana kepentingan yang diatas namakan keyakinan.
Seandainya semua manusia selalu meningkatkan rasa kemanusiaannya dan berpikir berkali-kali untuk saling membenci hanya karena dihalau oleh suatu golongan yang tidak punya rasa.
Sesosok manusia bisa dikendalikan kekuasaan untuk memusnahkan manusia lain hanya karena imbalan ataupun idealisme, tetapi mengapa dia tidak dapat mengendalikan dan menumbuhkan rasa kasih sayang dan rasa empatinya.
Melihat bola mata anak kecil, melihat keringat wanita yang mengais anaknya, melihat ketakutan orang tua yang berjuang mengisi sisa usianya, melihat seorang ayah yang melindungi keluarganya, melihat pemuda pemudi yang berjuang mempertahankan kaumnya untuk tetap berada pada ranah hak dan keyakinannya. Melihat genangan air mata yang tidak sempat menetes pun rasanya tidak bisa untuk merenggut segalanya yang memang tidak seharusnya dilakukan.
Jangan dulu idealisme jangan dulu paham atau prinsip, tanya saja dulu diri bahwa kalian adalah makhluk yang sama yaitu manusia, maka dasarnya rasa, karsa, nafsu, kebutuhan dan keinginan pun akan sama. Yang membedakan adalah rasa kemanusiaannya. Untuk apa rasa kejimu itu kau pelihara untuk memusnahkan manusia lain, sementara dirimu adalah manusia pula yang bisa dimusnahkan oleh manusia lainnya atas kehendak-Nya.
*Catatan di akhir Ramadhan 2021
Komentar
Posting Komentar